Tampilkan postingan dengan label Program MPP. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Program MPP. Tampilkan semua postingan

Program Pertanian untuk Ketahanan Pangan

Proses technical assistancy; Belajar bersama dan sama-sama
belajar bertani dari tanaman semusim hingga tanaman keras
Tidak peduli kita memiliki lahan sesempit apapun. Tidak membiarkan lahan tersebut kosong dan tak menghasilkan apa-apa adalah pilihan bijak. Tak peduli di pedesaan ataupun di perkotaan. Mau memanfaatkan atap rumah juga tantangan tersendiri. Media tanam dapat dibuat sendiri dari campuran tanah, sekam/limbah kayu dan kompos yang dimasukan dalam poliybag, karung bekas, pot, botol bekas ataupun limbah lainnya. Beberapa bahan kebutuhan sehari-hari dapat dihasilkan dari lahan pekarangan sendiri. Sayuran (sawi, tomat dll), bumbu dapur (bawang merah/putih, cabe, tomat dll) ataupun buah-buahan. 

Prinsip dari kegiatan ini sederhana. Jika tidak dapat untuk meningkatkan pendapatan, paling tidak dapat mengurangi pengeluaran. Ini juga bentuk kontribusi kita untuk dunia yang lebih baik di tengah ancaman buruknya kualitas udara kota dan global warming. Small thing for big impact.
Hanya perlu sedikit pengetahuan untuk menyemai berbagai
macam sayuran

Mengenal Pestisida Nabati

Pengendalian Hama. Pengendalian hama dapat dilakukan secara fisik dengan cara membunuh atau membuang hama yang terdapat pada tanaman dan media tanam atau dapat juga secara kimiawi dengan insektisida nabati. Insektisida nabati telah banyak dijual di kios-kios pertanian. Apabila memungkinkan, pestisida nabati dapat dibuat sendiri dengan menggunakan sumberdaya yang terdapat di dapur dan pekarangan. Contoh teknis pembuatan pestisida nabati adalah sebagai berikut :
  • Ekstrak Daun Nimba, Tembakau, Brotowali
    Mengukur PH tanah pekarangan rumah
    Bahan-bahan : Daun mindi atau nimbi 100 g, tembakau 2 g, brotowali 2 g, dan buah mengkudu 1 buah kg.
    Cara buat :
    1. Semua bahan dihaluskan dengan cara ditumbuk, diblender atau dicacah secara terpisah,
    2. Tempatkan semua bahan dalam satu wadah, lalu tambahkan air sebanyak 1 liter,
    3. Tutup rapat wadah, lalu fermentasikan atau diamkan selama satu minggu,
    4. Saring bahan pestisida menggunakan kain halus, lalu siap digunakan,
    5. Sebelum digunakan, enceran pestisida nabati tersebut menggunakan air dengan perbandingan 1:10 liter
  • Ekstak Daun Sirsak
    Bahan-bahan : Daun sirsak 10 lembar, serai 1 batang, bawang putih 1 siung, sabun colek 2 g.
    Cara membuat :
    1. Daun sirsak, serai, dan daun bawang putih dihaluskan,
    2. Tambahkan 1 liter air, lalu simpan selama 2 hari,
    3. Saring larutan,
    4. Untuk aplikasi, 1 liter larutan dicampur dengan 10-15 liter air,
    5. Mengenal berbagai macam benih, pestisida nabati dan biostarter
    6. Larutkan siap diaplikasikan
  • Ekstrak Sirih dan Tembakau
    Bahan-bahan : Daun sirih 10 lembar, daun tembakau 5 lembar atau satu batang tembakau rokok, sabun colek seujung jari, air 1 lt.
    Cara membuat :
    1. Daun sirih dan daun tembakau ditumbuk halus,
    2. Bahan dicampur denga air dan diaduk hingga rata,
    3. Bahan didiamkan selama satu malam,
    4. Saring larutan, kemudian encerkan (ditambah dengan 50-60 air),
    5. Larutan siap digunakan.
Pengendalian Penyakit. Pengendalian penyakit dapat dilakukan dengan memberikan agensia hayati. Agensia hayati secara terbatas telah mulai tersedia di kios-kios pertanian. Apabila tidak tersedia agensia hayati, pengendalian penyakit dapat dilakukan dengan cara memusnakan tanaman terserang sehingga tidak menulari tanaman lainnya. Untuk penyakit virus yang penyebarannya diperantarai serangga, diantaranya kutu pucuk atau kutu daun, maka pengendalian dapat dilakukan dengan cara menghalangi serangga vektor melalui aplikasi pestisida nabati.

Komoditas Unggulan

Beberapa Komoditas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura yang bernilai ekonomis dan sesuai ditekuni.
No
Komoditas
Keuntungan
Pemasaran
A.
Tanaman Pangan
a.    Jagung Pipil
Umur 110 hari ST

b.    Jagung Manis

**


*

a.       Pabrik pakan ternak di Medan (jumlahnya tidak terbatas).

b.      Kota Banda Aceh (untuk wisata kuliner).

B.
Tanaman Holtikultura




I.     Tanaman Sayuran
a.    Cabai Keriting (merah dan hijau)
b.    Cabai rawit.
c.    Bawang merah


**

*
**


a.       Pasar induk Lambaro/ Restorant

b.      Pasar induk Lambaro/ Restorant.
c.       Pasar induk Lambaro/ Restorant


II.  Tanaman Buah
a.    Mangga Namdokmai


b.    Jambu Guava




c.    Lengkeng
d.   Jeruk Bali Aceh


**


**




*
**


a.        Pasar modern di Medan/ Pulau Jawa/ Ekspor Ke Singapura/ Malaysia
b.       Pasar Buah di Kota Banda Aceh/ Restorant di Kota Banda Aceh. Produk Jambu Guava diolah menjadi Guava Juice dalam kemasan gelas.
c.        Pasar Buah Kota Banda Aceh.
d.       Pasar modern di Medan/ Pulau Jawa/ Ekspor Ke Singapura/ Malaysia/ Pasar Buah Kota Banda Aceh.

III.           Tanaman Hias
a.    Anggrek Dendrobium
b.    Tanaman Hias daun

*
*

a.       Outlet Wisata Banda Aceh.
b.      Outlet Wisata Banda Aceh.
Keterangan :    *    Keuntungannya Significant.
                        **  Keuntungannya Sangat Significant.


Analisis Usahatani Jagung Pipilan perhektar (usia panen 120 hari).

Uraian
Banyaknya
Harga/satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
A. Biaya Produksi


5.905.000,-
Biaya bahan


2.480.000,-
1. Benih jagung
20 kg
35.000.-
700.000,-
2. Pupuk


1.400.000,- 
-          Urea
250 kg
1.800.-
450.000,-
-          SP 36
100 kg
2.500.-
250.000,-
-          KCl
100 kg
7.000.-
700.000,-
3. Pestisida


380.000,- 
-          Herbisida
4 lt
60.000.-
240.000,-
-          Insektisida
4 lt
35.000.-
140.000,-
Tenaga kerja


3.425.000,-
1. Pengolahan tanah
1 kali
600.000.-
600.000,-
2. Tanam
12 hok
50.000.-
600.000,-
3. Memupuk
9 hok
50.000.-
450.000,-
4. Penyiangan & Pembumbunan
8 hok
50.000.-
400.000,-
5. Panen
10 hok
50.000.-
500.000,-
6. Pemipilan


       875.000,- 
B. Pendapatan
10.000 kg
2.500.-
25.000.000,-
C. Keuntungan


19.095.000,-

Program Ketahanan Pangan; Ruang Sempit untuk Budidaya Ikan

Kegiatan Budidaya Leledi Kolam Terpal
Budidaya ikan di kolam terpal ternyata dapat menjadi tambahan masukan keuangan keluarga. Dengan memanfaatkan lahan sempit di pekarangan rumah, setiap keluarga bisa memperoleh pendapatan tambahan bersih Rp 500.000,- per dua bulan per satu kolam.

Dengan manajemen yang baik kegiatan ini memiliki prospek bisnis yang cukup baik. Tidak hanya ikan lele. Ikan air tawar lainpun dapat dibudidayakan di kolam ini. Jika memiliki keterbatasan modal, terutama untuk membeli pakan yang semakin mahal. Kita dapat memilih ikan jenis herbivora seperti ikan Gurame atau Nila. Untuk pakannya kita dapat menanam pohon Cente (sejenis talas).

Strategi Meningkatkan Hasil

Abdullah; peserta Program Memasuki Masa Pensiun kerjasama
PT Lafarge Cement Indonesia (LCI) dan Yayasan Matahari
Ada dua cara untuk meningkatkan pendapatan dari usaha ini yaitu;
1. Mengurangi biaya produksi; komponen biaya terbesar ada pada pakan. Mencari alternatif pakan yang berkualitas dan murah adalah solusinya. Jika belum bisa memproduksi sendiri pakan dalam bentuk pelet, Ada banyak pakan alternatif diantaranya pakan alami Azzollae, daun talas atau sente, cacing sutera dan limbah makanan. Disamping itu, pemberian pakan yang tepat juga akan berdampak pada pertumbuhan yang cepat.

2. Meretas jalur distribusi dan pemasaran; Menjual ke pedagang pengepul adalah langkah praktis yang biasa dilakukan oleh pembudidaya. Namun akan lebih baik jika kita bisa menjual produk yang dihasilkan langsung ke konsumen (end user). Yayasan Matahari menfasilitasi peserta program untuk mengidentifikasi pasar lokal dan menemukan konsumen yang potensial.

Pembuatan Kolam Terpal

Berikut cara mudah membuat kolam ikan dengan biaya yang relatif murah, yaitu dengan membuat kolam terpal ukuran 4 m x 8 m (luas kolam 32 m2) dan kedalaman air kurang lebih 90 cm.
Bahan :
1. Terpal (standar untuk kolam) lebar 6 x 10 m.
2. Sekam kurang lebih 3 kubik.
3. Batako/bata merah untuk penguat (jika kolam dengan menggali tanah), Kayu untuk rangka (jika kolam terpal di atas tanah)

Cara pembuatan :
1. Cari posisi tanah yang langsung kena sinar matahari, minimal luas tanah 32 m2 ;
2. Buat kerangka dari kayu sebagai penopang terpal.

Untuk kolam di bawah tanah (gali);

2.a. Gali tanah dengan luas 32 m2 dengan kedalaman kurang lebih 50 cm ;
2.b. Tanah hasil galian tersebut digunakan untuk tanggul setinggi kurang lebih 40 cm ;
2.c. Padatkan supaya tanggul tersebut kuat serta permukaan tanggul diberi batako/bata merah;
3. Selanjutnya dasar kolam diberi sekam setinggi kurang lebih 10 cm ;
4. Terpal siap di pasang dan diisi air.

Sente (Allocatio Macrorrisza) sebagai Pakan Alami

Analisa Usaha Budidaya di Kolam Terpal

Berikut ini akan disampaikan analisa budidaya lele 8 m X 4 m dikolam terpal bagi pemula. Untuk tahap awal yang harus dipersiapkan adalah 2 hal:

A. Investasi infrastruktur jangka panjang
Point ini meliputi :
1. Terpal 10 m X 6 m kualitas A6 bertahan 5 tahun Rp. 360.000,-
2. Sekam 3 m kubik Rp. 10.000,-
3. Biaya gali kolam (jika model kolam gali) atau biaya pembelian kayu lat Rp. 200.000,- 

B. Modal 1 kali tebar
1. Benih 3.200 ekor size 4-6 cm, 100 ekor/m @ Rp. 100,- = Rp. 320.000,-. Benih ditebar paling cepat 1 minggu setelah penggaraman.
2. Garam Persiapan 1 kali tebar 2 ons/m = 6 kg kubik Rp. 5.000,-
3. Pakan 3,5 kuintal/350 Kg, 1kg pakan Rp. 6.560,-
4. Obat-obatan dan vitamin Rp. 10.000,-

Lama budidaya 2 bulan dengan hasil panen :
1. 1 kuintal lele konsumsi
2. Size 7-12 ekor/kg

Kesimpulan analisa budidaya kolam 8 m X 4 m adalah :
“setiap 1.000 ekor benih, 1 kuintal pakan akan menghasilkan 1 kuintal lele konsumsi”

Atau dengan kata lain untuk modal 1 kali tebar/1 kali budidaya per 1000 ekor adalah :
1. Benih 1000 ekor, @ Rp. 100,- = Rp. 100.000,-
2. Garam 2 ons/m = 6 kg kubik Rp. 5.000,-
3. Pakan 1 kuintal/100 Kg, 1kg pakan Rp. 6.560,- = Rp. 656.000,-
4. Obat-obatan dan vitamin Rp. 10.000,-
5. Penyusutan kolam 5 tahun Rp.50.000,-
6. Hasil panen 1 kuintal X Rp. 10.000 = Rp.1.000.000,-

Dari hasil analisa tersebut keuntungan budidaya kurang lebih 27 persen.Semoga bermanfaat. 

Tajuk

Transformasi Yayasan Matahari Menjadi Kewirausahaan Sosial

Selama bertahun-tahun, LSM mengandalkan donor, perusahaan, atau individu dermawan untuk menghasilkan dana operasionalnya. Namun, banyak da...