Fasilitasi Izin Usaha Gratissss



Direktur Yayasan Matahari Fasilitasi IUMK Gratis

Mengurus Izin Usaha itu mudah. Cukup di Kantor Camat. Asal berkas lengkap dan ada petugas dan Camat, bisa ditunggu langsung jadi. Persyaratannya pun dipermudah. Cukup dengan membawa; 1) foto copy KTP dan KK, 2) Surat Keterangan Usaha dari Desa, 3) Copy NPWP dan 4) Foto 2 lembar 4x6 dan 5) Isi form permohonan.

Hal ini berdasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2014 tentang Perizinan untuk Usaha Mikro dan Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 222), Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2014 Tentang Pemberian Izin Usaha Mikro dan Keci, Keputusan Walikota Nomor 469 Tahun 2016 Tentang Pendelegasian Kewenangan Pelaksanaan Pemberian Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) kepada Camat di Wilayah Kota Banda Aceh.

"Saya sendiri merasakan kemudahan itu" Ujar Pujo Basuki sambil menunjukan Surat Izin Usaha Mikro Kecil miliknya.


Uji coba system IT untuk IUMK
Jadi menurut Pudjoe, tidak ada alasan lagi bagi UKM yang skala usahanya masih mikro dan kecil untuk tidak memiliki legalitas usaha (perizinan). IUMK sendiri mencakup perizinan dasar berupaMenempati lokasi/domisili, melakukan kegiatan usaha baik produksi maupun penjualan barang dan jasa.

Anda memiliki usaha dengan Asset kurang dari 500jt atau Omset kurang dari 2,5milyar, segera urus izin usaha. Manfaatkan fasilitas IUMK.

IUMK juga cocok untuk usaha dengan skala mikro dan kecil yang telah habis masa berlakunya SITU/SIUP/TDP untuk beralih ke Izin Satu Lembar ini.

Kecamatan Siap
Pengurusan izin usaha ini cukup dilakukan di kantor Camat. Para Camat pun menyatakan telah siap untuk melayani para pengusaha agar legilats usahanya dapat terpenuhi.

#IUMK
#izinusahaaceh
#izinusaha

Transformasi Yayasan Matahari Menjadi Kewirausahaan Sosial


Selama bertahun-tahun, LSM mengandalkan donor, perusahaan, atau individu dermawan untuk menghasilkan dana operasionalnya. Namun, banyak dari sumber-sumber dana tersebut telah berkurang. Menanggapi kecenderungan ini, Yayasan Matahari telah mulai mengembangkan inisiatif ini untuk membahas dengan berbagai pihak secara intensif bagaimana cara mengubahnya menjadi wirausaha sosial.


Menjadi wirausahawan bukan hanya masalah pendanaan. Hal tersebut juga melibatkan pengelolaan organisasi dengan pola pikir yang segar dan seperangkat manajemen yang memiliki efek yang kuat terhadap cara mempertahankan misi kita.
Memang, prinsip nirlaba bersifat unik dan setiap organisasi memiliki keunikan dan kekuatan utamanya. Meniru atau mentransfer seluruh pendekatan dan praktik bisnis mungkin tidak terlalu membantu, karena misi LSM dan Kewirausahaan Sosial adalah untuk menciptakan nilai sosial dan dampak dan tidak hanya untuk mendapatkan keuntungan finansial semata.

Rekeni Donasi
Nama; Yayasan Matahari
No. Rekening; 1000163178
Nama Bank; BRI Syariah, KC. Banda Aceh

Atau
No. Rekening; 0100190771
Nama Bank; Bank Syari’ah Mandiri 

Pengrajin Keripik Ubi di Jantho Dilatih Kemasan Modern

Sebagian besar usaha kecil dan menengah (UKM) di Aceh masih mengemas produknya dengan tampilan yang tidak menarik. Padahal, kemasan merupakan kunci bagi produk untuk lebih "menjual" dan memiliki nilai tambah. 

Menurut Pujo Basuki, Direktur Eksekutif Yayasan Matahari, bahkan kemasan menjadi salah satu masalah utama yang dihadapi produk UKM di Aceh. Di satu sisi di Aceh sendiri masih sangat terbatas layanan jasa kemasan untuk UKM. Di sisi lain, masih ada pandangan bahwa kemasan itu mahal, dibutuhkan alat yang mahal untuk mengemas produk makanan atau pun minumannya agar apik dilihat konsumen.

Cara pandang UKM terhadap kemasan ataupun produk yang bernilai tambah perlu diubah. Dengan kemasan yang baik, produk yang dijualkan akan menghasilkan keuntungan lebih besar karena bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi.

"Harga jual bisa bertambah 40 persen-100 persen dari harga jual awal," ujar Pujo menjelaskan.

Untuk itu, beberapa waktu lalu, Yayasan Matahari melatih kelompok Wanita Tani di desa Jantho Baru, Aceh Besar memproses dan mengemas keripik dengan kemasan modern. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian yang didukung oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh melalui Dosen FMIPA, Essy Harnelly, Ph.D.

Pelatihan berlangsung seharian penuh di salahsatu rumah produksi anggota kelompok Wanita Tani, desa Jantho Baru.

Essy yang ditemui di sela pelatihan menyampaikan bahwa Kelompok Wanita Tani yang sehari-hari memproduksi keripik ubi. Produknya sudah cukup bagus. Tapi untuk lebih mengangkat produk ini, diperlukan intervensi berupa diversifikasi produk dengan intervensi rasa dan intervensi kemasan modern yang lebih menjual.

Diakui bahwa kemasan masih menjadi titik lemah para UKM di Aceh sehingga mereka kurang bisa kompetitif bersaing terutama di pasar modern. Pelatihan berlangsung seharian penuh di salahsatu rumah produksi anggota kelompok Wanita Tani, desa Jantho Baru.

Akan tetapi, harus diingat bahwa kemasan juga harus menyesuaikan dengan produknya. Di antaranya, dengan melihat jenis produk, tujuan produk. Misalnya, apakah sebagai produk oleh-oleh atau bukan. Warna kemasan pun perlu jadi perhatian. Harga kemasan juga harus beragam dan disesuaikan dengan produknya.

Yayasan Matahari Kembangkan Sentra Kerupuk Tiram di Alue Naga

Mengupas Tiram; alternatif matapencaharian
Terinsipirasi dari adanya keinginan untuk mengembangkan produk unggulan desa, saat ini Yayasan Matahari dan kelompok perempuan di Desa Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, mengembangkan usaha produksi kerupuk Tiram. 

Usaha ini dijalankan oleh anggota KSM yang sebagian besar merupakan perempuan usia produktif yang masih menganggur. Produksi kerupuk tiram dipilih karena melimpahnya bahan baku tiram di wilayah Alue Naga yang belum termanfaatkan secara maksimal. Dan sebagian besar perempuan telah lama bekerja mencari tiram yang dijual mentah, tanpa diolah.
Belajar Membuat Kerupuk Tiram

Pujo Basuki, Direktur Eksekutif Yaysan Matahari menjelaskan bahwa mulai awal Juli 2014 tim pemberdayaan Yayasan Matahari telah mengorganisir kelompok-kelompok perempuan pencari tiram di empat dusun. Dipilih basis organisasi kelompok berdasarkan dusun dengan maksud untuk mempermudah pengorganisasian, meminimalisasikan konflik dan menghemat biaya serta memungkinkan bagi seluruh anggota kelompok untuk berpartisipasi dalam setiap pertemuan—seperti diketahui bahwa desa ini dibelah oleh sebuah sungai yang cukup besar dimana satu-satunya jembatan yang menghubungkan langsung telah hancur diterjang tsunami.
Memotong dan Menjemur Kerupuk Tiram
Kami percaya bahwa pada dasarnya keuntungan yang terbesar pada berbagai produk komiditas justru terletak pada jalur tata niaga serta pengolahan dan pemasaran produk olahan. Disamping itu juga harga jual produk olahan lebih stabil bila dibandingkan dengan harga jual produk primer (bahan baku). Demikian juga dengan produk tiram (oyster) hasil buruan yang selama ini dijual mentah dapat ditingkatkan nilainya dengan mengolah menjadi aneka makanan olahan seperti kerupuk tiram.” Ujar Pujo Basuki menjelaskan.

Kegiatan ini juga didukung oleh Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) dan Universitas Syiah Kuala melalui Program Pengabdian Masyarakat (PPM). Tim pengabdian yang dipimpin oleh Muslim Amiren, membantu pelatihan teknis produksi kerupuk tiram dan beberapa peralatan kerja. "Salah satu tri dharma perguruan tinggi adalah pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini bagian dari kegiatan pengabdian dosen dan universitas yang didanai Dikti" ujar Muslim.

Kerupuk Tiram buatan perempuan Alue Naga ini dipasarkan secara bersama dijual dengan harga Rp 80.000,- per kg. Pemesana dapat dilakukan melalui telp/sms ke 081397008700 atau email matahari.foundation@yahoo.co.id
Kerupuk Tiram Mentah Sebelum Digoreng

Kerupuk Tiram Setelah Digoreng




Budidaya Ikan Nila di Tambak Idle

Yayasan Matahari bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Banda Aceh menyalurkan bantuan bibit ikan nila dan pakan kepada kelompok pemuda di desa Alue Naga, Banda Aceh (24/10/2014). Hadir dalam acara pelepasan bibit itu Pujo Basuki (Direktur Yayasan Matahari), Ikhsan (Dinas Kelautan dan Perikanan) dan seluruh anggota kelompok.

Pujo Basuki, Direktur Eksekutif Yayasan Matahari mengatakan bahwa Bibit Nila dan Pakan bersumber dari APBD 2014 kota Banda Aceh. Bibit Nila diserahkan pada kelompok Mina Matahari yang beranggotakan 7 orang pemuda berjumlah 17.000 ekor bibit Nila dan 550 kg pakan"


"Kami sudah setahun ini secara swadaya mendampingi desa Alue Naga. Ada beberapa kegiatan yang sedang kami lakukan yaitu pendirian industri pengolahan tiram menjadi kerupuk tiram yang juga didukung oleh Dirjen Pendidikan Tinggi dan Unsyiah, pengemasan aneka makanan ringan dan budidaya ikan. Kedepan kita juga akan mengajak para investor dan berbagai lembaga lainnya untuk bersama-sama membangun usaha berbasis masyarakat di desa Alue Naga" ujar Pujo menjelaskan.




Toko Online Aneka Cemilan Ubi

Keripik Ubi Cincang
Keripik Ubi/Talas Serundeng














Aneka makanan ringan berbahan dasar Ubi Kayu...produk UKM yang berkualitas premium...renyah dan gurih...sangat cocok untuk cemilan anda sekeluarga, anak-anak hingga dewasa...juga cocok untuk hidangan di hari-hari besar keagamaan. Order hubungi Hp 081397008700 (sms/telp) BBM 76BA2560.


Harga Rp 45.000/kg. Pemesanan di minimal 40 kg, gratis ongkos kirim untuk wilayah Jawa dan Sumatera.


Rekan-rekan yang ingin memulai bisnis; kami memberikan harga khusus disertai pendampingan/konsultansi untuk mensukseskan bisnis anda.






Tag; Ubi, Ampera, oleh-oleh, makanan ringan, cemilan Padang, Aceh


Berkebun di Rumah

Konsep Halaman Organik Kami

Konsep Halaman Organik disusun berdasarkan kajian dan pengamatan kami, baik dari ilmu pengetahuan mengenai pertanian organik, kepedulian akan kesehatan keluarga dan lingkungan, lifestyle, karakter urban farming dan yang paling utama adalah pengalaman langsung di lapangan (kebun maupun taman organik) dalam merancang, membuat dan mengoperasikan kebun & taman organik.

Silakan mengaplikasikan konsep kami, sebagian atau keseluruhan, dengan nama Halaman Organik (khusus non-komersil) atau nama lain, dengan mencantumkan sumber atau tanpa mencantumkan. Terus lah menerapkan konsep organik di halaman rumah atau kantor atau gedung lain secara berkesinambugan. Selamatkan bumi, sehatkan keluarga.

Konsep Halaman Organik kami mengusung 3 (aspek), yaitu Taman Rumah (Home Gardening), Perlakuan Organik (Organic Application) dan Pemanfaatan Sampah (Waste Management) seperti digambarkan pada chart di bawah ini. Konsep ini cukup mudah diterapkan baik oleh pemula, hobbyist maupun yang sudah memiliki kebun/taman di rumah.
ASPEK TAMAN RUMAH:
Membuat kebun atau taman di halaman rumah memberikan fleksibilitas dan kreatifitas yang sangat luas. Kunci dari aspek Taman Rumah adalah memanfaatkan setiap sudut ruang di halaman rumah sebagai tempat menanam. Tanaman tidak hanya ditempatkan di lahan/tanah, tetapi juga di pot, polibag, wadah2 lain seperti kaleng, talang pvc, bambu dsb, bahkan di atas dak lantai atas, di atas paving block, di atas lantai tanpa harus membongkarnya. Vertikultur dan skyfarm atau taman gantung sangat produktif dalam memanfaatkan ruang. 

Agar berkebun di rumah tidak membosankan, bahkan menjadi kegiatan rutinitas yang menarik, maka prinsip kepraktisan sangat penting sekali. Setiap fase berkebun haruslah mudah dilakukan namun tetap memperhatikan hasil yang maksimal. Sebagai pilihan, beberapa alternatif cara yang lebih detil juga diperkenalkan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.

Pada umumnya, halaman rumah, terlebih di daerah perkotaan, sangatlah terbatas sebagai tempat tanaman. Efisiensi dan efektifitas penggunaan lahan menjadi sangat penting sekali, sehingga dengan lahan yang terbatas dapat menampung tanaman secara optimal dengan pengaturan jadwal yang tepat sehingga dapat dicapai hasil yang maksimal. Pola tanam akan menjadi kegiatan yang menarik membuat kita dapat dengan mudah menentukan jenis tanaman yang kita inginkan. Di halaman organik tidak ada lagi panen sekaligus, sehingga banyak yang terbuang atau membutuhkan penyimpanan. Panen berikutnya harus memulai dari awal lagi. Di halaman organik, panen secukupnya sesuai kebutuhan hari itu, sehingga kesinambungan dapat terjaga.


ASPEK PERLAKUAN ORGANIK :
Salah satu karakteristik utama kebun organik adalah tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida kimia. Selain itu, kebun organik haruslah menggunakan air yang tidak tercemar. Air sungai, atau air parit, atau air selokan, sekalipun airnya jernih, namun dari sisi cemaran kimia sulit diketahui. Air limbah rumah tangga mengandung segala macam zat termasuk zat kimia/sintetis. 

Aspek perlakuan organik yang biasa diterapkan di suatu kebun organik yang luas, dapat dengan mudah diterapkan di halaman rumah seperti rotasi dan companion. Pengendalian Hama Terpadu relatif lebih mudah mengingat jenis dan jumlah hama di daerah perumahan/perkotaan umumnya lebih sedikit dibandingkan dengan sentra-sentra sayuran. Tehnik-tehnik pengendalian hama terpadu dapat dengan mudah diterapkan di kebun organik rumah. 

Idealnya, halaman organik menggunakan media tanah langsung, sehingga prinsip menyehatkan kembali tanah dapat langsung dirasakan. Namun mengingat keterbatasan lahan halaman dan sebagai bagian dari unsur estetika, penempatan tanaman dalam wadah (seperti pot, polibag, wadah lain) dengan media tanam organik tetap dapat dilakukan.


ASPEK PEMANFAATAN SAMPAH :
Halaman Organik membantu menyehatkan udara sekitar karena bebas dari penggunaan pestisida kimia, dan menyehatkan tanah karena penggunaan pupuk organik sebagai tanggung jawab warga dalam menjaga dan melestarikan lingkungannya. Hal lain untuk menjaga pelestarian lingkungan adalah memanfaatkan sampah rumah tangga dengan menerapkan prinsip 3R, Reuse-Reduce-Recycle. Sampah rumah, yang terdiri dari sampah dapur, sampah dalam rumah, dan sampah halaman rumah dapat dimanfaatkan untuk membuat kompos maupun pupuk cair dalam skala rumah tangga. Dengan demikian, jumlah sampah yang dibuang ke tempat sampah akan berkurang. Kami mengubah paradigma sampah (waste) menjadi resource (waste to resource). Tidak hanya sampah organik, sampah non-organik pun, seperti bekas gelas air mineral, bekas botol air mineral, bekas susu kotak, kaleng bekas, kotak plastik bekas kue dan sebagainya, dapat dimanfaatkan sebagai bahan/alat untuk menunjang kegiatan Halaman Organik, baik itu untuk keperluan semai, tanam, irigasi dsb. Pada umumnya bahan-bahan bekas tersebut terbuat dari bahan 'food grade', sehingga jauh lebih aman dan lebih ekonomis dibandingkan dengan penggunaan polibag.

Yang lebih penting, bahwa ke tiga aspek tersebut haruslah mudah dan menyenangkan untuk dikerjakan. Karena itu sangatlat penting untuk mengetahui prinsip-prinsip dari ke tiga aspek tersebut sehingga kita mempunyai pilihan aktifitas dari yang paling sederhana hingga aktifitas yang memerlukan beberapa tahapan. Dengan demikian, kegiatan berkebun organik di halaman akan menyenangkan dari langkah awal hingga langkah akhir. Halaman Organik akan menjadi bagian dari keluarga dan komunitas di halaman tersebut.

Dengan ke tiga aspek tersebut, dengan kombinasi tanaman sayuran, herbal dan tanaman hias, diharapkan akan manjadikan Halaman Organik tidak hanya memiliki nilai estetika, namun juga nilai ekonomi dan nilai kesehatan, sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap pelestarian lingkungan dengan multi manfaat. Tanaman hias yang sudah ada tetap dapat dipertahankan sebagai bagian dari Halaman Organik, sebagai pengendali hama atau penyerap polutan. Dengan Halaman Organik, diharapkan dapat membentuk keluarga "hijau dan sehat" sebagai embrio pelestarian lingkungan di area perumahan dan perkotaan. Tidak hanya rumah pribadi, kantor, sekolah, hotel, gedung pun dapat memiliki Halaman Organik dengan manfaat yang sama. Kota menjadi lebih hijau, produktif dan sehat (manusia & lingkungan) dengan Halaman Organik di setiap halaman.

Sumber tulisan http://www.famorganic.com/konsep%20halaman%20organik.html



Tajuk

Transformasi Yayasan Matahari Menjadi Kewirausahaan Sosial

Selama bertahun-tahun, LSM mengandalkan donor, perusahaan, atau individu dermawan untuk menghasilkan dana operasionalnya. Namun, banyak da...